• Posted by : Unknown Rabu, 21 Mei 2014



      VISI MISI POLITIK HIJAU

    Kunci optimalisasi pengelolaan sumberdaya air adalah komitmen politik pemimpin, baik di eksekutif dan legislatif. Peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan pada tahun ini bersamaan dengan tahapan Pemilu 2014. Masa kampanye seperti sekarang adalah momentum yang tepat untuk menakar komitmen parpol dan caleg dalam memperjuangkan konservasi sumberdaya air di wilayahnya. Beberapa indokator dapat menuntun kita menilainya.

    Pertama, visi dan misi. Komitmen politik akan hadir jika parpol dan calon pemimpin memiliki visi-misi hijau. Visi hijau merupakan pondasi yang secara eksplisit menyatakan kepedulian lingkungan dan berisi mimpi terkait masa depan lingkungan. Misi hijau menjadi jabaran praktis mengenai gambaran langkah apa yang akan dilakukan untuk membuktikan bahwa visinya realistis bukan janji kosong.

    Kedua, rekam jejak. Rekam jejak kepedulian lingkungan penting untuk meyakinkan penilaian bahwa janji yang selama ini didengungkan tidak menjadi isapan jempol semata. Jejak kepedulian dapat direkam pada masa lalu dan masa sekarang calon pemimpin. Misalnya dalam kampanye sekarang sudahkah dilakukan dengan ramah lingkungan. Jika kurang peduli terhadap sampah, merusak pohon, atau lainnya, maka susah diharapkan komitmen mendatangnya.
    Ketiga, inovasi program kerja. Konservasi air butuh terobosan inovatif agar lebih efektif. Selama ini upaya terkesan mandul karena komitmen lemah dan minim terobosan teknis. Program yang ditawarkan dapat menjadi acuan penilaian. Program yang normatif dan hanya pengulangan sekarang dipastikan tidak akan bisa berbuat apa-apa. Inovasi menggerakkan partisipasi lintas pihak juga penting dicari. Konservasi tidak akan optimal tanpa partisipasi.
    Politik hijau yang berpihak pada konservasi dan alokasi air juga mendesak direalisasikan. Pemimpin sekarang masih berkesempatan menorehkan tinta sejarah sebagai bukti komitmen peduli lingkungannya. Legislatif mesti mendukung penganggaran program—program pro lingkungan, menginisiasi regulasi pengelolaan lingkungan, dan mengawasi program hijau pemerintah agar tepat sasaran. Eksekutif juga harus menyiapkan program-program berwawasan lingkungan atau paling tidak minim menimbulkan kerusakan. 





     



    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Unbreakable Machine Doll - green politic - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan